GOWA, UJUNGJARI.COM — Pemilihan Duta Anak Kabupaten Gowa yang digelar di gedung Wanita Sungguminasa, Senin (6/6/2022) siang berlangsung seru.
Dari 11 peserta yang masuk final, dua orang tidak hadir karena sakit. Sehingga yang berkompetisi di grand final tersisa sembilan orang.
Kesembilan finalis adalah Muh Fiqri Arraihan Hamka (SMPN 1 Pallangga), Nurul Insani Syam (MTs Manggarupi Sungguminasa), Dwi Fauziah Aisyah (SMAN 9 Gowa), Alya Putri Fatimah (SMAN 1 Gowa), A Muh Alif Asir (SMP IT Al Fityan School).
Selain itu, Qadrah Aripin (SMPN 2 Sungguminasa), Moch Aidil Hayyul Qayyum (SMP), A Mappaoddang Mappasessu (SMAN 10 Gowa), Muhammad Ibnu Muslim (SMPN 1 Pallangga) dan Firdha Aulia (SMPN 3 Sungguminasa).
Dari penampilan sembilan finalis yang terdiri dari lakilaki dan perempuan ini, dua finalis terpilih adalah Dwi Fauziah Aisyah dari SMAN 9 Gowa dengan Qadrah Aripin (SMPN 2 Sungguminasa).
Tampil sebagai dewan juri dalam event tersebut adalah Hasniaty Hayat (Ketua LPA Gowa), Kawaidah Alham (Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Gowa) serta Nusniah Talenrang (Ketua Komisi IV DPRD Gowa).
Sekretaris Kabupaten Gowa Kamsina diwakili Asisten 1 Bidang Pemerintahan Muh Rusdi yang membuka resmi grand final ini mengatakan anak adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan sebuah bangsa dan negara. Hal ini secara tegas diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28 Ayat (2).
” Dalam UUD 45 Pasal 28 ayat 2 tersebut disebutkan bahwa negara menjamin setiap anak dan berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. Karena itu kita harus menjaga anak-anak kita. Anak adalah harapan dan tiang negara ditangannyalah kelak nasib bangsa ini akan ditentukan,” kata Rusdi.
Dikatakannya, berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak No. 03 tahun 2011 tentang Partisipasi Anak dalam Pembangunan merupakan organisasi yang anggotanya terdiri dari anak-anak yang menjadi pengurus organisasi anak, sanggar, atau kelompok kegiatan anak dan sejenisnya yang pada umumnya berbasis pengembangan bakat, minat, kemampuan, dan pemanfaatan waktu luang.
” Karena itu, forum anak sebagai wadah partisipasi anak juga memiliki andil yang besar dalam pembangunan generasi emas bangsa melalui kegiatan-kegiatan positif melalui program-program dalam mengakhiri kekerasan pada anak yang marak terjadi saat ini, mengembangkan bakat dan minat yang menjadi potensi tiap diri mereka, begitu juga dengan peran aktif forum anak dalam mengawal proses perumusan pembangunan yang masih minim dengan melibatkan anak, ” tambah Asisten 1.
Peran forum anak adalah sebagai pelopor dan pelapor. Pelopor mengacu kepada peran anak untuk berkontribusi aktif dalam berbagai upaya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak di sekitarnya.
Sedangkan pelapor mengacu kepada peran anak dalam menyampaikan apa yang dilihat, diketahui, dipikirkan, dan dirasakan terkait dengan hambatan dalam pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak, yang dialami dirinya sendiri maupun orang lain, kepada orang dewasa yang dia percaya serta mampu melindunginya.
Peran pelopor dan pelapor tersebut kata Kamsina, dapat dilakukan anak secara individu, maupun secara kelompok sebagai forum anak.
” Karena itu melalui ajang Pemilihan Duta Anak Kabupaten Gowa 2022 ini diharapkan forum anak dapat dengan maksimal menjalankan perannya sebagai Agen 2P dan PAPP. Saya sangat mengapresiasi pelaksanaan Pemilihan Duta Anak, selain sebagai salah satu indikator penilaian kabupaten kota layak anak juga merupakan media anak dalam menunjukkan kreatifitas dan kemampuan anak dalam berintegrasi yang akan melahirkan agen-agen perubahan dan tentunya dapat membanggakan kabupaten Gowa,” katanya lagi.
Rusdi pun berharap, semoga duta anak yang terpilih dapat menjadi pelopor dan pelapor yang baik dan amanah dalam menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai seorang duta anak.
Sementara itu, Kadis PPPA Gowa Kawaidah Alham menjelaskan para finalis yang belum meraih juara dalam pemilihan duta anak diharapkannya tidak berkecil hati.
Bahkan Kawaidah mengimbau agar para finalis yang belum beruntung dapat lebih mengasah wawasannya dan terus belajar dan belajar. –
Comments